1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1


PANTRI HARIANTO
Calon Guru Penggerak Angkatan 5

Kota Singkawang


Apa yang anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum anda mempelajari modil 1.1?

Saya berfikir bahwa anak atau peserta didik  adalah kertas kosong yang harus ditransfer dengan ilmu pengetahuan. Tugas saya seorang guru adalah untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Apa yang saya berikan kepada peserta didik sebagai suatu paket ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Pembelajaran adalah proses membuat peserta didik aktif. Pembelajaran terpusat pada peran guru sebagai pendidik sangat dominan. Pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar di dalam ruang kelas, karena biasanya pembelajaran di luar kelas dilakukan oleh guru olahraga dan Guru Prakarya. Saya lebih terfokus ke tuntutan kompetensi sesuai kurikulum dan cenderung melaksanakan pembelajaran sesuai apa yang tertulis dalam kurikulum dan harus menyelesaikan dalam satu semester sesuai dengan target kurikulum. Dalam pembelajaran di kelas saya terfokus untuk target kurikulum dengan mengajar, memberikan tugas. Saya berpikir sangat mudah dalam mengajar karena memberikan materi, Tugas dan anak bias mengumpulkan tepat waktu tanpa merefleksikan tentang pembelajaran yang memerdekakan anak. Dan saya juga sering mengeluh karena ada sebagian anak yang tidak mengumpulkan tugas, sulit di atur dan lambat berpikir walaupun soal soal atau tugas itu sangat mudah dan materi itu saya sudah jelaskan.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku anda setelah mempelajari moduil ini?

Perubahan dari pemikiran saya adalah, memaknai bahwa siswa ibarat benih yang disemai di ladang. Ladang diibaratkan sebagai sekolah. Dan petani adalah guru yang berusaha memupuk, merawat tumbuhnya benih serta berusaha membebaskan dari hama.

Meskipun pola asuh orang tua berdampak atas sikap anaknya di sekolah (contoh : siswa yang diberi kebebasan main ponsel dan tidak ada aturan di rumah cenderung kurang taat aturan di sekolah. Atau, kurangnya perhatian orang tua membuat anak mencari perhatian di sekolah), tetapi guru punya ikhtiar untuk membentuk budi pekerti anak di sekolah. Tentu saja dengan berupaya melibatkan orang tua agar mau bekerjasama sama-sama membimbing anak. Sebab, sesuai dengan filosofis Ki Hajar Dewantara, pengajaran yang baik adalah pengajaran yang mengembangkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Itulah pentingnya berkomunikasi dengan orang tua siswa bagi saya sebagai pendidik.

Pemikiran filosofis lainnya dari Ki Hajar Dewantara adalah bahwa setiap anak itu unik pada kodratnya. Anak harus memiliki rasa merdeka dalam berkreasi dan belajar. Di sinilah peran guru sebagai penuntun siswa agar bisa memiliki kekuatan hidup berupa kodrat alam dan kodrat jaman untuk menjalin masa depannya.

Siswa harus diupayakan tumbuh kembang dalam cipta, karsa dan karya dengan mengeksplorasi minat, bakat yang ada di dalam diri mereka.

Apa yang dapat segera anda terapkan lebih baik agar kelas anda mencerminkan pemikiran KHD?

Saya sebagai guru harus bisa menjadi teladan, pemberi semangat serta memberi dorongan dalam menanamkan nilai karakter kedisiplinan dan kerjasama, tolong menolong dalam setiap kegiatan yang ada disekolah.

Mendorong dan memotivasi peserta didik untuk saling berbagi solidaritas jika ada salah satu warga sekolah yang mengalami kekurangan misalnya alami musibah, orang tua meninggal, membiasakan anak mencintai lingkungan kelas/ sekolah.

Meningkatkan karakter anak dengan pembiasaan yang secara kontinyu seperti mengawali aktifitas pembelajaran dengan berdoa, saling memuji diantara teman, selalu memberikan kata-kata positif untuk teman sebangku/sekelas, kata terima kasih untuk bantuan/pujian dari teman, kata maaf jika melakukan kesalah baik sengaja maupun tidak Membudayakan budaya lokal untuk mentransformasikan pendidikan karakter anak.

 

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini